Memahami Fertilitas

Di GenPrime, kami siap membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang memulai keluarga, apa pun tahap hidup Anda.

Memulai dengan evaluasi fertilitas

Langkah pertamanya adalah evaluasi fertilitas untuk kedua pasangan, yang akan membantu penyusunan rencana terapi yang dipersonalisasi. Dengan memahami kondisi fertilitas Anda serta mendapatkan diagnosis yang akurat, Anda sudah mengambil langkah penting untuk menemukan solusi yang tepat dan mencapai tujuan Anda.

Evaluasi fertilitas wanita

Hormon Anti-Mullerian (AMH):

Tes darah ini mengukur cadangan rahim seorang wanita dan menunjukkan jumlah sel telur potensial yang masih ada di rahimnya. Tes ini bisa dilakukan pada semua tahap siklus menstruasi.

Jumlah Folikel Antral:

Ini adalah pemeriksaan USG transvaginal yang juga mengevaluasi cadangan rahim. Jumlah folikel yang lebih tinggi mengindikasikan cadangan sel telur yang lebih banyak, yang berarti bahwa cenderung akan terjadi reaksi yang baik terhadap obat stimulasi rahim.

Penggunaan Sel Telur atau Sperma Donor:

Jika Anda tidak dapat memproduksi sel telur atau sperma, Anda masih bisa mendapatkan anak menggunakan sel telur atau sperma donor. Opsi ini cocok bagi mereka yang kualitas sel telurnya rendah, cadangan sel telurnya kurang, atau sel spermanya kurang memadai, bahkan saat diambil langsung dari testis.

Diagnosis Bertingkat Invasif Minimal:

Histerosalpingografi (HSG):
Ini adalah pemeriksaan sinar X terhadap uterus dan tuba falopi yang mendeteksi ada tidaknya penyumbatan yang dapat memengaruhi fertilitas. Zat pewarna medis dimasukkan ke dalam uterus dan tuba falopi untuk membuatnya terlihat

Analisis Semen

Konsentrasi Sperma:

Ini mengacu kepada jumlah sel sperma dalam sampel semen Anda. Konsentrasi normalnya adalah 15 juta per milliliter. Oligozoospermia adalah kondisi jika konsentrasinya rendah, sedangkan azoospermia adalah tidak adanya sel sperma sama sekali.

Morfologi:

Sel sperma berbentuk normal lebih cenderung untuk bergerak secara normal dan berhasil membuahi sel telur. Teratozoospermia adalah kondisi jika kurang 4% dari sel sperma berbentuk normal.

Motilitas:

Pergerakan sel sperma sangat penting untuk fertilitas karena sel sperma harus bergerak maju untuk mencapai dan membuahi sel telur. Asthenospermia adalah kondisi jika kurang dari 32% sel sperma bergerak maju.